Kebumen: Rencana pembatasan izin pendirian pasar modern atau minimarket atas rekomendasi dari DPRD Kab Kebumen mendapat respons baik dari Pemkab. Sambil menunggu peraturan bupati (perbup),
Pemkab menyetop penambahan minimarket. Diketahui, sebanyak 34 minimarket sudah tersebar hingga pelosok kecamatan. Ditambah pasaraya dan swalayan, ada 38 pasar modern. Kami mulai menunda pemberian izin pendirian pasar modern. Salah satunya, izin minimarket di Kutowinangun, kata Kepala Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi (Disperindagkop) Kabupaten Kebumen, Azam Fatoni SH MSi, kemarin. Menurutnya, penundaan izin sambil menunggu penyusunan perbup. Soal minimarket yang sudah berdiri dan menjamur, Pemkab masih mencermatinya. Sepertinya informasi baru ditemukan tentang sesuatu setiap hari. Topik dan kata kunci% dari% tidak terkecuali. Jauhkan membaca lebih segar untuk mendapatkan berita tentang lowongan kerja informasi kerja terbaru 2010.
Selain jarak pasar modern dan pasar tradisional, pasar waralaba sudah memberi dampak pada pedagang pasar tradisional. dalam hal ini Pemkab pun akan meminta rekomendasi dari paguyuban pasar tradisional. Azam menambahkan, pembatasan izin itu untuk memberi ruang bagi pedagang pasar tradisional agar bisa hidup. Pasalnya, kini para pedagang tradisional semakin terpinggirkan. Ketua DPRD Ir Budi Hianto Susanto sebelumnya mengatakan, selain batasan izin pendirian pasar modern juga menandaskan perlu peningkatan sarana dan prasarana pasar tradisional. Terlebih, ada 35 pasar tradisional yang dikelola Pemkab. Dari jumlah itu, kondisi 34 pasar di antaranya memprihatinkan. Selain sudah tua, juga pengap. Terkait peningkatan infrastruktur pasar tradisional, dia mengaku tengah menjalin kerja sama dengan Bank Jateng dan Bank Danamon. Dana APBD Kebumen terbatas sehingga kami menggandeng bank, jelasnya.
(zi/k5/72)
Pemkab menyetop penambahan minimarket. Diketahui, sebanyak 34 minimarket sudah tersebar hingga pelosok kecamatan. Ditambah pasaraya dan swalayan, ada 38 pasar modern. Kami mulai menunda pemberian izin pendirian pasar modern. Salah satunya, izin minimarket di Kutowinangun, kata Kepala Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi (Disperindagkop) Kabupaten Kebumen, Azam Fatoni SH MSi, kemarin. Menurutnya, penundaan izin sambil menunggu penyusunan perbup. Soal minimarket yang sudah berdiri dan menjamur, Pemkab masih mencermatinya. Sepertinya informasi baru ditemukan tentang sesuatu setiap hari. Topik dan kata kunci% dari% tidak terkecuali. Jauhkan membaca lebih segar untuk mendapatkan berita tentang lowongan kerja informasi kerja terbaru 2010.
Selain jarak pasar modern dan pasar tradisional, pasar waralaba sudah memberi dampak pada pedagang pasar tradisional. dalam hal ini Pemkab pun akan meminta rekomendasi dari paguyuban pasar tradisional. Azam menambahkan, pembatasan izin itu untuk memberi ruang bagi pedagang pasar tradisional agar bisa hidup. Pasalnya, kini para pedagang tradisional semakin terpinggirkan. Ketua DPRD Ir Budi Hianto Susanto sebelumnya mengatakan, selain batasan izin pendirian pasar modern juga menandaskan perlu peningkatan sarana dan prasarana pasar tradisional. Terlebih, ada 35 pasar tradisional yang dikelola Pemkab. Dari jumlah itu, kondisi 34 pasar di antaranya memprihatinkan. Selain sudah tua, juga pengap. Terkait peningkatan infrastruktur pasar tradisional, dia mengaku tengah menjalin kerja sama dengan Bank Jateng dan Bank Danamon. Dana APBD Kebumen terbatas sehingga kami menggandeng bank, jelasnya.
(zi/k5/72)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar